Ini problema yang penulis jumpai pada siswa terkait dengan lemahnya daya menulis siswa. Contoh sederhana ketika penulis menugaskan siswa untuk menulis sebuah rancangan penelitian, nampak sekali siswa kesulitan dalam menuangkan pemikirannya ke dalam sebuah tulisan.
Begitu juga siswa dalam menulis banyak yang copy-paste dari internet, tanpa diedit dulu atau menuliskan ata mencetak langsung sebuah artikel dari internet. Meski di blog penulis mengambil dari sumber lain, tapi di sini penulis menuliskan sumbernya. Pertanyaannya mengapa daya menulis siswa lemah?
1. maraknya tayangan TV
Tayangan TV yang marak mendorong anak lebih banyak menluangkan waktunya dengan menonton TV daripada membaca. Sehingga dengan lebih banyak melihat TV porsi untuk membaca kurang, sehingga akibatnya daya menulsinya pun ikut melemah
2. Adanya HP
Maraknya Hp juga membuat anak sekarang lebih banyak menggunakan HP daripada surat. Sifatnya yang praktis dan lebih cepat samapai membuat anak menjadi kurang dalam menggunakan daya menulisnya. Anak-anak muda menggunakan istilah yang mungkin asing buat orang-orang tua.
3. Soal yang orientasinya obyektif
Soal tes yang kebanyakan obyektif membuat siswa menjadi berkurang daya menulisnya. Dalam soal obyektif siswa tinggal emnyilang tau melingkari jawaban. Beda dengan soal esai yang menuntut kemampuan siswa dalam menuliskan jawaban. Dalam majalah Rindang pernah muncul artikel yang membahas soal Pilihan Ganda seperti yang ada di tes pada umumnya
Nah itu beberapa faktor yang menyebabkan siswa menjadi berkurang daya menulisnya. Semoga hal ini bisa menjadi renungan semua pihak khususnya yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Penulis dulu pernah membidani lahirnya sebuah majalah sekolah, namun karena sulitnya kaderisasi akhirnya majalah tersebut akhirnya mati..so…ternyata apa perkataan Arswenda bahwa Menulis itu Gampang ternyata susah tuh…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar