Selamat Datang di Blog kami

Semoga Anda mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dengan blog kami

Jumat, 26 Maret 2010

UN sebagai final world cup bagi siswa

Sebentar lagi siswa tingkat SLTA akan menghadapi Ujian Nasional. Terlepas dari pro-kontra pelaksanaan Ujian Nasional, marilah kita menghadapi dalam bingkai yang positif. UN sebenarnya taklebih sama dengan Ujian Semester yang diselenggarakan sekolah, hanya memenag kita terbiasa santai menghadapi Tes Semester sedangkan ketika menghadapi UN banyak sekolah atau siswa yang bingung.
Ada pendapat Ujian Nasional itu seperti menghadapi final. Persiapan siswa memang butuh waktu yang lama dan matang guna menghadapi ujian nasional yang berlangsung 5 hari. Sudah saatnya kita jangan cengeng menghadapi suatu tes. Toh sebenarnya banyak hal dalam hidup kita yang memrlukan persiapan yang laam untuk suatu hal yang singkat.
Contoh: siswa mau ulangan harian, guru sudah satu minggu memberikan pengumuman. Persiapan siswa memrlukan waktu satu minggu untuk menghadapi ulangan harian guru. Misalnya lagi seorang cewek mau diapeli cowoknya. Tentunya cewek tadi akanmempersiakan diri, berdandan dan sebagainya yang memrlukan waktu yang tidak sebentar.
Sekarang waktunya jangan cengeng, kalau saya mengamati kenapa siswa cemas menghadapi Ujian Nasional itu karean lebih karena persiapan yang kurang maksimal. Siswa terbiasa santai menghadapi ujian atau tes sebelumnya. Perasaan itu muncul juga diakibatkan kurangnya rasa percaya diri akibat tidak pernah belajar sebelumnya atau kurangnya belajar. Padahal kelulusan sebenarnya merupakan muara nagi proses KBM yang berlangsung sebelumnya.
Peran orang tua sebenarnya yang utama dalam mendidik anak-anaknya dalam belajar. Guru itu hanya memberikan cara mencari pengetahuan, sedangkan karakter dasar anak dibentuk oleh keluarga sebagai sosialisasi primer. Enak saja orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya pada guru, orang tua juga harusnya ikut bertanggung jawab dalam siswa menghadapi UN, jangan hanya menyalahkan guru. Waktu anak dan dasar terbentukny akepribadian anak dibentuk di keluarga, tugas guru hanya meneruskan apa yang sudah dilakukan orang tua, kalau orang tua gagal dlam melaksanakan sosialisasi primer yah sosialisasi sekundernya juga janagan aharap berhasil.
Sudah saatnya kita jangan menyalahkan siaap-siapa, hadapi saja dan seperti kata D`Massive….Jangan Menyerah……………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar